Halaman


Raja, 10 Juni 2025 — SD Negeri 1 Raja resmi melaksanakan Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) untuk Tahun Pelajaran 2024/2025. Kegiatan ini dimulai pada hari ini, Senin, 10 Juni 2025 dan akan berlangsung hingga Senin, 16 Juni 2025.

Pelaksanaan ASAS tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk pertama kalinya, seluruh proses penyusunan soal dikelola secara mandiri oleh internal sekolah. Dalam rangka mendukung kelancaran kegiatan ini, pihak sekolah telah membentuk Panitia ASAS yang bertanggung jawab dalam berbagai aspek pelaksanaan.

Panitia ASAS memiliki tugas menyusun jadwal asesmen, membuat soal, melakukan validasi soal, menggandakan dan mendistribusikan soal, serta memastikan seluruh rangkaian pelaksanaan asesmen berjalan tertib dan lancar.

Ketua Panitia ASAS, Ibu Noviani Nastiti, menyampaikan bahwa persiapan asesmen telah dilakukan secara menyeluruh. “Kami memastikan bahwa setiap soal telah melalui proses validasi agar sesuai dengan capaian pembelajaran. Kami juga berupaya semaksimal mungkin agar pelaksanaan berlangsung tertib dan nyaman bagi siswa,” ujarnya.

Salah satu guru kelas, Ibu Riya Pujiati, mengapresiasi keterlibatan guru dalam penyusunan soal. “Tahun ini kami lebih terlibat langsung dalam menyusun soal, sehingga bisa menyesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa. Ini juga meningkatkan tanggung jawab kami dalam proses pembelajaran,” ungkapnya.

Sementara itu, siswa kelas V, Muhammad Jamil, mengaku cukup siap menghadapi asesmen. “Awalnya deg-degan, tapi karena sudah belajar dan latihan soal dari guru-guru, sekarang lebih percaya diri. Semoga hasilnya bagus,” tuturnya dengan penuh semangat.

Kepala SD Negeri 1 Raja berharap pelaksanaan ASAS tahun ini berjalan lancar dan menjadi pengalaman berharga bagi seluruh warga sekolah. “Kami berkomitmen untuk menjaga integritas dan kualitas asesmen ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah kami,” tegasnya.

Dengan semangat kebersamaan dan kerja sama yang baik, diharapkan ASAS Tahun Pelajaran 2024/2025 ini dapat berlangsung dengan tertib, jujur, dan menghasilkan gambaran yang objektif terhadap capaian belajar siswa.

SD Negeri 1 Raja Laksanakan Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Tahun Pelajaran 2024/2025

Raja, 5 Juni 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Internasional yang jatuh pada 5 Juni, SD Negeri 1 Raja menggelar serangkaian kegiatan bertema peduli lingkungan. Kegiatan ini melibatkan seluruh warga sekolah mulai dari siswa, guru, hingga staf tata usaha, dengan tujuan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam.

Kegiatan dimulai dengan kampanye digital melalui media sosial sekolah. Para siswa membagikan poster, video pendek, dan pesan-pesan ajakan ramah lingkungan melalui akun resmi sekolah maupun akun pribadi, sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan peduli bumi.

Tak hanya itu, SDN 1 Raja juga melaksanakan aksi nyata di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Di antaranya adalah kegiatan bersih-bersih kelas dan halaman sekolah, penanaman tanaman hias dan pohon pelindung, serta kerja bakti di sekitar taman kota. Para siswa tampak antusias mengikuti kegiatan ini dengan membawa peralatan kebersihan dan tanaman dari rumah.

Kepala SDN 1 Raja, Bapak Hasbullah Jaini, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembiasaan hidup bersih dan cinta lingkungan yang telah diterapkan dalam kurikulum sekolah.

"Kami ingin menanamkan sejak dini bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Anak-anak harus belajar bahwa tindakan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya dan menanam pohon bisa membawa dampak besar bagi masa depan," ujarnya.

Dengan kegiatan ini, SDN 1 Raja berharap dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam menciptakan generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.





SDN 1 Raja Peringati Hari Lingkungan Hidup Internasional dengan Kampanye dan Aksi Nyata


Arut Selatan – SD Negeri 1 Raja menggelar acara perpisahan dan pelepasan siswa kelas VI tahun ajaran 2024/2025 dengan suasana sederhana namun penuh khidmat dan kemeriahan. Acara yang berlangsung di halaman sekolah ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, di antaranya Koordinator Wilayah Kerja Satuan Pendidikan Kecamatan Arut Selatan, Ibu Endang Hartati, S.Pd., para pengawas sekolah Ibu Haterah, S.Pd.SD dan Ibu Giyanti, S.Pd.SD, M.M., Ketua Komite Sekolah, para kepala sekolah dari gugus Raja, serta orang tua siswa.

Dalam sambutannya, Kepala SDN 1 Raja, Bapak Hasbullah Jaini, S.Pd.SD., M.M., mengucapkan terima kasih kepada para orang tua yang telah mempercayakan pendidikan anak-anak mereka di SDN 1 Raja. Beliau juga menyampaikan permohonan maaf jika selama enam tahun proses pembelajaran terdapat kekurangan dalam pelayanan pendidikan.

Sementara itu, Ibu Endang Hartati, S.Pd., selaku Korwil Satker Pendidikan Kecamatan Arut Selatan, dalam sambutannya mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam memastikan kelanjutan pendidikan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Beliau juga mengapresiasi upaya sekolah dalam menyelenggarakan acara perpisahan yang tetap bermakna meskipun dilakukan secara sederhana.

Acara perpisahan ini semakin semarak dengan berbagai penampilan dari siswa kelas I hingga kelas VI yang mengusung tema "Budaya Nusantara". Tarian, lagu daerah, serta pertunjukan kreatif lainnya berhasil memukau para tamu undangan dan orang tua siswa yang hadir.

Momen perpisahan ini menjadi kenangan manis bagi siswa kelas VI yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya, sekaligus sebagai bentuk penghargaan atas proses belajar yang telah mereka lalui selama enam tahun terakhir di SDN 1 Raja.

SDN 1 Raja Gelar Acara Perpisahan Siswa Kelas VI Secara Sederhana Namun Meriah


Raja – SD Negeri 1 Raja akan melaksanakan pengumuman kelulusan bagi siswa kelas VI secara daring (online) pada hari Senin, 2 Juni 2025 pukul 10.00 WIB. Pengumuman tersebut dapat diakses melalui laman resmi sekolah di alamat www.sdn1raja.sch.id.


Saat ini, halaman pengumuman sudah bisa dibuka oleh siswa dan orang tua, namun masih menampilkan hitungan mundur (countdown) menuju waktu pengumuman yang dijadwalkan besok. Hal ini dilakukan guna menjaga kerahasiaan data dan memastikan semua siswa dapat mengakses informasi pada waktu yang telah ditentukan.


Untuk melihat hasil kelulusan, siswa diwajibkan memasukkan Nomor Induk Siswa (NIS) dan tanggal lahir sebagai bentuk verifikasi. Dengan sistem ini, hanya siswa yang bersangkutan yang dapat mengakses informasi kelulusannya masing-masing.


Selain informasi kelulusan, website tersebut juga menyediakan fasilitas untuk mengunduh Surat Keterangan Lulus (SKL) dan Surat Pengumuman Kelulusan. Kedua dokumen tersebut dapat digunakan sebagai persyaratan untuk mendaftar ke jenjang pendidikan selanjutnya.


Pihak sekolah mengimbau kepada seluruh siswa dan orang tua untuk menjaga kerahasiaan data pribadi dan tidak menyebarkan hasil kelulusan secara sembarangan di media sosial.

SD Negeri 1 Raja Umumkan Kelulusan Siswa Kelas VI Secara Online

 


Raja – Kepala SD Negeri 1 Raja, Hasbullah Jaini, S.Pd.SD, M.M., kembali menunjukkan inovasinya di dunia pendidikan dengan menciptakan aplikasi rapor Kurikulum Merdeka. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan para guru dalam menyusun dan mengelola rapor peserta didik sesuai dengan sistem Kurikulum Merdeka.

Versi terbaru yang dirilis untuk tahun 2025 merupakan penyempurnaan dari versi sebelumnya. Pada versi ini, sejumlah fitur penting telah ditambahkan, seperti menu Naik Kelas dan Tidak Naik Kelas, yang mempermudah penentuan status kenaikan kelas bagi siswa. Selain itu, untuk siswa kelas VI, telah tersedia menu Lulus dan Tidak Lulus, guna mendukung proses kelulusan yang lebih terstruktur dan akurat.

Hasbullah Jaini menjelaskan bahwa pengembangan aplikasi ini merupakan bentuk komitmennya dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di tingkat satuan pendidikan dasar. “Kami ingin memberikan solusi praktis bagi guru agar lebih fokus pada proses pembelajaran dan penilaian, tanpa harus terbebani oleh teknis administrasi yang kompleks,” ujarnya.

Dengan hadirnya aplikasi ini, diharapkan proses penyusunan rapor di SD Negeri 1 Raja dan sekolah-sekolah lainnya dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan sesuai dengan semangat Merdeka Belajar.

Untuk mendowload silahkan KLIK DISINI

Untuk masuk aplikasi menggunakan :
User : hasbullah
Sandi : jaini 


Kepala SDN 1 Raja Ciptakan Aplikasi Rapor Kurikulum Merdeka Versi Terbaru


Raja – Pelaksanaan Asesmen Sumatif Akhir Jenjang (ASAJ) hari kedua di SDN 1 Raja berjalan lancar dan tertib. Pada kesempatan ini, Koordinator Wilayah (Korwil) dan pengawas sekolah melakukan kunjungan langsung ke sekolah, Selasa (20/5), untuk memastikan proses asesmen berlangsung sesuai prosedur.


Kunjungan tersebut bertujuan memantau pelaksanaan ujian sekaligus memberikan dukungan kepada para siswa dan guru. Mereka mengapresiasi kesiapan panitia dan pengawas ujian dalam menjalankan tugasnya dengan baik.


Di hari kedua ini, siswa mengerjakan dua mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Para siswa tampak fokus dan bersemangat dalam mengikuti ujian.


Sementara itu, Kepala SDN 1 Raja tidak dapat mendampingi langsung kegiatan asesmen karena sedang mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Guru Utama di Palangka Raya. Meskipun demikian, seluruh pelaksanaan asesmen tetap berjalan sesuai rencana dengan pengawasan dari tim guru dan panitia ujian yang telah ditunjuk.


Dengan dukungan semua pihak, pelaksanaan ASAJ di SDN 1 Raja diharapkan terus berjalan lancar hingga hari terakhir dan memberikan hasil terbaik bagi seluruh peserta didik.


Pelaksanaan Asesmen Sumatif Akhir Jenjang Hari Kedua di SDN 1 Raja Dihadiri Korwil dan Pengawas


Pertama kali saya menginjakkan kaki di SDN 1 Raja sebagai kepala sekolah yang baru dipromosikan, saya disambut oleh kenyataan pahit, kekurangan guru. Ini bukan sekadar tantangan administratif. Ini seperti dihadapkan pada kapal yang bocor di tengah badai, dan saya harus menjadi nakhoda sekaligus tukang tambal. Karena tak ada pilihan lain, saya turun tangan langsung mengajar kelas I. Dalam hati saya mencoba menenangkan diri, “Ah, tak apa, saya kan dulu juga guru.”

Tapi semua keyakinan itu runtuh saat saya bertemu Rudi.

Anak itu seperti badai kecil dalam tubuh mungil. Ia tidak bisa duduk diam, selalu berdiri di atas bangkunya sambil teriak-teriak, menirukan suara sirene, melempar penghapus ke udara, mengejutkan temannya dengan teriakan hantu. Beberapa kali ia lari keliling kelas, memanjat jendela, bahkan sembunyi di kolong meja saat saya sedang menjelaskan materi. Dalam hati saya berpikir, “Mungkin dia cuma manja...” Tapi makin hari, saya makin kewalahan. Energinya seperti tak ada habisnya.

Saya mencoba segalanya. Aturan tertulis. Papan bintang. Hukuman berdiri. Sistem reward. Tapi seolah Rudi kebal terhadap semua itu. Sampai pada satu hari yang membuat saya benar-benar kehilangan kendali. Saat sedang menjelaskan cara membaca suku kata, dia kembali membuat keributan. Saya panggil ke depan. Tapi yang terjadi membuat seluruh kelas membisu dia menendang kaki saya, lalu dengan brutal membalikkan meja di depan kelas. Buku-buku berhamburan, suara logam menabrak lantai menggema, dan mata anak-anak membelalak.

Saya tak hanya kaget. Saya takut. Ada luka dalam tendangan itu, bukan di kaki, tapi di hati. Saya sadar, ini bukan soal kenakalan biasa. Ini tentang luka yang lebih dalam, yang belum saya pahami.

Sejak hari itu, saya berhenti menjadi “guru” bagi Rudi, dan mulai berusaha menjadi “manusia” yang lain untuknya. Saya tidak lagi menanyainya soal pelajaran. Saya ajak dia bicara tentang hal-hal sederhana, mainan favorit, warna kesukaan, makanan yang sering dimasak ibunya yang ternyata tinggal sendiri sudah lama ditinggalkan ayahnya. Saya mulai melihat, di balik matanya yang liar, ada jiwa yang kesepian, terluka, dan haus perhatian.

Saya ingat betul saat dia menangis karena uang jajannya hilang. Dia duduk diam di sudut kelas, wajahnya tertunduk, bahunya berguncang pelan. Saat saya hampiri dan memberinya sedikit uang, matanya terangkat perlahan, basah, penuh rasa tidak percaya. Ia mengucap, “Terima kasih, Pak,” dengan suara yang hampir tak terdengar. Tapi saat itu, dunia saya seperti terdiam. Saya melihat bukan anak nakal, tapi anak yang hanya ingin merasa dicintai.

Waktu dia memukul temannya karena rebutan pensil, saya hampir saja membentaknya. Tapi saya tarik napas, duduk di sebelahnya, dan berkata, “Apa kamu pernah merasa seperti ini di rumah?” Ia tak menjawab. Tapi air matanya menjawab lebih banyak dari seribu kata.

Saya akhirnya memanggil Bu Mia, guru privat membaca, agar anak-anak kelas bawah yang kesulitan bisa mendapat perhatian khusus. Termasuk Rudi. Ternyata, anak itu menunjukkan semangat luar biasa. Ia datang paling pagi, kadang sebelum gerbang sekolah dibuka. Ia menunggu di depan, membawa buku lusuh dengan sampul sobek yang dipeluk erat. Bu Mia berkali-kali memuji semangatnya. Dan saya mulai percaya, perubahan itu nyata.

Sampai suatu pagi, saat upacara bendera, saya menyaksikan sesuatu yang mengubah hati saya selamanya. Ridwan, salah satu siswa, lupa mengenakan topi. Aturan sekolah cukup tegas. Ia dipanggil ke depan barisan untuk menerima sanksi. Saya melihat wajahnya pucat, matanya berkaca-kaca. Tapi sebelum hukuman dijatuhkan, Rudi anak yang dulu suka membuat kerusuhan berlari menerobos barisan. Nafasnya terengah. Ia masuk ke kelas, lalu keluar membawa topi usang dari rak pojok.

Tanpa berkata banyak, ia serahkan topi itu ke Ridwan. “Pakai ini aja. Biar nggak dihukum,” katanya lirih. Pak Danang terdiam. Semua guru menahan napas. Saya pun demikian. Mata saya panas. Bukan karena matahari pagi. Tapi karena momen itu sebuah bentuk keberanian dan kasih sayang yang lahir dari hati seorang anak yang dulu dikenal sebagai pembuat onar.

Dan perubahan itu tak berhenti di situ.

Suatu sore, saat hujan turun deras dan halaman sekolah sedikit becek, saya melihat Rudi duduk sendirian di teras. Semua anak sudah pulang. Saya tanya, “Kenapa belum pulang?” Dia menunjuk Dini, teman sekelasnya, yang duduk gemetar di pojok, menangis. “Dia takut sendirian. Jemputannya belum datang. Aku tungguin aja, Pak. Nanti kalau ada orang jahat gimana?” Katanya dengan polos.

Saya nyaris tak bisa berkata apa-apa. Anak ini, yang dulu saya anggap ‘masalah’, kini menjadi penjaga kecil bagi temannya. Sebuah cahaya kecil yang lahir dari pelukan, bukan omelan.

Sekarang Rudi sudah duduk di kelas 3. Dia jauh lebih tenang. Lebih senang membantu, dan anak-anak mulai menyukainya. Suatu hari dia datang ke ruang saya, hanya untuk ngobrol. Saya iseng bertanya, “Dulu kenapa kamu suka nakal?” Dia menjawab pelan, “Soalnya di rumah nggak ada yang sayang.”

Saya tersenyum, tapi dada saya sesak. Saya belajar satu hal penting, anak-anak bukanlah angka-angka dalam laporan atau barisan yang harus dirapikan. Mereka adalah jiwa-jiwa kecil yang membawa cerita, luka, dan harapan.

Dan Rudi mengajarkan saya sesuatu yang tak pernah saya pelajari dari buku bahwa kadang, yang paling dibutuhkan anak bukanlah pelajaran, tapi pelukan. Bukan hukuman, tapi pengertian. Bukan sekadar aturan, tapi kehadiran yang sungguh-sungguh.

 


Rudi dan Kepala Sekolah Baru


Raja, 19 Mei 2025 — Hari ini jadi momen penting buat siswa kelas VI SD Negeri 1 Raja. Sebanyak 24 siswa mulai mengikuti Asesmen Sumatif Akhir Jenjang Tahun Ajaran 2024/2025. Ujian ini bakal berlangsung selama lima hari ke depan dan menguji semua mata pelajaran yang sudah dipelajari selama di bangku SD.

Di hari pertama, para siswa langsung disambut dengan ujian Pendidikan Agama dan Pendidikan Pancasila. Meski sedikit tegang, wajah para siswa tetap terlihat semangat dan siap menaklukkan soal-soal yang ada.

Untuk pelaksanaan ujian, para siswa dibagi ke dalam dua ruang, dengan pengawas dari guru-guru internal sekolah. Suasana ujian pun terasa tertib dan penuh konsentrasi.

Kepala SDN 1 Raja memberi semangat khusus kepada siswa sebelum ujian dimulai. “Kerjakan soal dengan sungguh-sungguh, tetap jujur dan percaya diri. Ini adalah bagian dari proses kalian menuju jenjang berikutnya,” pesannya.

Salah satu siswa, Moza, mengaku sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari. “Deg-degan sih, tapi aku udah belajar sama teman-teman. Semoga bisa ngerjain dengan lancar,” ujarnya sambil tersenyum.

Siswa lainnya, Andika, juga optimis. “Aku paling siap untuk pelajaran PPKn. Soalnya aku suka belajar tentang Pancasila dan aturan-aturan yang ada,” katanya dengan penuh semangat.

Semangat terus untuk siswa kelas VI SDN 1 Raja! Semoga hasilnya memuaskan dan jadi langkah awal menuju masa depan yang cerah!

Siswa Kelas VI SDN 1 Raja Mulai Ikuti Asesmen Akhir, Semangat dan Siap Hadapi Soal!