Dengan menggunakan bahan sederhana seperti kardus bekas, stik es krim, hingga kertas warna, para siswa berhasil membuat miniatur rumah adat seperti Rumah Gadang dari Sumatera Barat, Joglo dari Jawa Tengah, Tongkonan dari Sulawesi Selatan, dan Honai dari Papua.
Wali Kelas V SDN 1 Raja, Ibu Sri Haryati, SPd., mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan motorik dan kreativitas siswa, tetapi juga memperkuat pemahaman mereka terhadap pentingnya menjaga persatuan dalam perbedaan.
"Melalui proyek ini, anak-anak belajar bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dan semua itu adalah bagian dari identitas kita sebagai bangsa," ujar Ibu Sri Haryati, SPd.,
Para siswa juga tampak antusias saat mempresentasikan hasil karya mereka di depan kelas. Beberapa bahkan mengenakan pakaian adat sebagai bentuk dukungan terhadap tema kegiatan.
Kegiatan pembuatan miniatur rumah adat ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk terus mengedepankan pembelajaran berbasis budaya, sekaligus menanamkan nilai toleransi dan cinta tanah air.
Tidak ada komentar