Merry dan Buku Dongeng Ajaib
Karya : Audreey A.A
Siswa Kelas V SDN 1 Raja
Di sebuah desa yang cantik bernama Desa Seribu Bunga, hiduplah seorang gadis kecil bernama Merry. Merry itu sukaaa sekali membaca buku cerita. Tapi sayangnya, di desa itu, buku cerita sangat sedikit. Kadang-kadang, Merry sampai membaca buku yang sama berkali-kali, saking cintanya sama cerita!
Suatu hari, nenek Merry datang membawa hadiah istimewa: sebuah buku tua yang kulitnya sudah agak pudar. "Ini untukmu, Merry," kata nenek sambil tersenyum. "Buku ini penuh dengan cerita-cerita ajaib!"
Dengan mata berbinar-binar, Merry langsung membuka buku itu. Cerita pertama yang ia baca adalah tentang Si Kancil dan Buaya. Merry langsung jatuh cinta! Ia terkagum-kagum melihat betapa cerdiknya Si Kancil bisa mengatasi masalah tanpa harus berkelahi. "Wah, hebat banget ya, Si Kancil!" seru Merry sambil tersenyum.
Cerita berikutnya adalah tentang Bawang Merah dan Bawang Putih. Merry belajar banyak dari kisah itu. Ia mengagumi Bawang Putih yang baik hati dan sabar, dan ia tahu bahwa sikap iri hati seperti Bawang Merah itu tidak baik. "Ternyata kalau kita bersikap adil dan baik, hidup kita akan lebih bahagia," pikir Merry dalam hati.
Hari demi hari, Merry terus membaca cerita-cerita dari buku ajaib itu. Setiap cerita membawa pesan-pesan penting, dan Merry merasa seperti berpetualang di dunia penuh keajaiban! Ia lalu mulai menceritakan dongeng-dongeng itu kepada teman-temannya di desa. Ternyata, teman-temannya suka banget mendengarkan Merry bercerita!
Tidak cuma bercerita, Merry juga mengajarkan teman-temannya arti kata-kata baru yang ia temukan dari buku. Ia bilang, "Bahasa Indonesia itu keren banget, lho! Banyak kata-kata indah dan seru yang bisa membuat cerita jadi lebih hidup!"
Karena Merry, semua anak di Desa Seribu Bunga mulai suka membaca buku cerita. Seru banget, deh!
Suatu hari, sekolah Merry mengadakan lomba bercerita. Merry pun memberanikan diri untuk ikut. Ia memilih bercerita tentang Sangkuriang. Dengan penuh semangat dan ekspresi lucu, Merry bercerita di depan banyak orang. Semua yang mendengar terpesona! Mereka bertepuk tangan meriah saat Merry selesai bercerita.
Dan tahu nggak? Merry berhasil memenangkan lomba bercerita itu! Ia membuktikan bahwa Bahasa Indonesia itu bukan cuma alat untuk ngobrol, tapi juga jendela untuk berpetualang ke dunia mimpi!
Sejak saat itu, Desa Seribu Bunga berubah. Anak-anak di sana jadi suka membaca dan bercerita. Desa kecil itu akhirnya dikenal sebagai Desa Pecinta Dongeng. Semua itu berkat Merry dan buku dongeng ajaibnya.
Tidak ada komentar